Perkembangan
Kognitive menurut Teori Vygotsky
· Pendahuluan
· Teori vygotsky
· Rangkuman dari teori vygotsky
· Sebuah perbandingan antara teori Piaget dan
Vygotsky
· Pendekatan pemrosesan informasi
· Rangkuman
Pendahuluan
Lev Vygotsky merupakan warga negara Rusia dan
pelajar sastra, hukum, dan pendidikan budaya. Kebanyakan dari pekerjaannya yang
sangat berpengaruh tidak dipublikasikan di Inggris hingga kematiaannya.
Vygotsky setuju dengan Piaget bahwa seorang anak jangan duduk di belakang
bagaimanapun secara pasif menyerap pengetahuan daripada secara aktif
mendapatkan pengetahuan. Bagaimanapun, teori Vygotsky pada dasarnya berbeda
dengan Piaget. Dia menyatakan bahwa pemikiran komplek anak-anak diperoleh melalaui
interaksi sosial antara anak-anak dan orang dewasa disekitarnya. Seorang anak
akan berinteraksi dengan teman sebaya lainnya, orang tua dan guru dan
interaksi-interaksi ini akan menghasilkan pembelajaran.
Teory
Vygotsky
Teori vygotsky berfokus pada tiga faktor yaitu budaya, bahasa dan zona pengembangan
proximal.
Budaya
Gagasan Vygotsky bahwa budaya dan lingkungan
sosial anak-anak merupakan hal utama dalam membangun pengetahuan (lihat gamabr 3.1). yaitu, bahwa anak-anak
belajar tentang dunia dan cara pengetahuan ini dipelajari dan ditentukan oleh
masyarakat yang mereka miliki dan tatanan sosial yang merupakan bagian dari
mereka. Anak –anak belajar melalui
melalui interaksi dengan yang lain dan juga melalui elemen budaya/kebiasaan
yang mereka miliki, seperti lagu-lagu, bahasa, seni dan permainan. Misalnya,
seorang anak yang tumbuh di sebagian besar negara beragama katolik bisa
mengalaminya memelalui bahasa dan masyarakat tentang pandangan kuat terkait
anti-aborsi. Ini akan mengakibatkan pembelajaran, pengetahuan, dan sudutpandang
anak pada isu tersebut.
Sebagai kesimpulan, Vygotsky menyatakan bahwa budaya
pertama kali berefek pada pembelajaran, selama anak belajar melalui interaksi
dan kerjasama dengan lainnya dan lingkungan, dan kedua, anak berkembang melalui
perwakilan simbolik dari budaya anak. Sebagai contoh : seni, bahasa, permainan,
lagu-lagu dan sebagainya. Perkembangan anak merefleksikan dan mendalami budaya
yang mereka miliki. Oleh karena itu, budaya memberikan kerangka kerja di mana
anak menciptakan arti.
Bahasa
Vigotsky melihat bawa bahasa sebagai
kepentingan utama dalam proses belajar. Dia beranggapan bahwa ada hubungan
nyata/jelas antara perkembangan bahasa dan kognitive. Vygotsky menyatakan bahwa
kita mengartikan dan mewakili dunia kita melalui bahasa, bahasa adalah sistem
simbolis yang mana kita berkomunikasi dan bahwa bahasa adalah alat budaya.
Tahapan Perkembangan Bahasa
Vygotsky menyatakan bahwa ada tiga tahapan
dari perkembangan bahasa. Hal tersebut digambarkan dalam tabel 3.1, berdasarkan
Luna (1992) dan LeFrancis (1994).
Table
3.1 tahapan perkembangan bahasa Vygotsky
Tahapan
|
Perkiraan Usia
|
Deskripsi / gambaran
|
Pembicara sosial (Pembicaraan
eksternal)
|
Lebih dari 3 tahun
|
Pembicaraan digunakan untuk
mengontrol kebiasaan orang lain. Mengpressikan emosi dan gagasan yang simpel/biasa.Contoh nya “saya mau ayah”.
Ini menimbulkan kebiasaan-mengiginkan ayah.
|
Pembicaraan egosentris
|
3-7 tahun
|
Anak-anak berbicara sendiri tanpa
memperhatikan individu lain yang mendengarkannya. Mereka mengatakan sesuatu
dengan suara besar untuk menunjukkan prilaku mereka.Mereka berbicara tentang
apa yang mereka lakukan dan kenapa. Alasan mereka adalah bahasa harus
dicarakan pada prilaku langsung. Misalnya,seorang anak akan sering mengatakan
hop , scotch (hopscotch=main jingkat). Hop/loncat
ketika bermain permainan jingkat seolah-olah ingin memberitahukan tubuh
mereka untuk melakukan apa.
|
Pembicaraan inti/ mendalam
|
7 tahun ke atas dan dewasa
|
Pembicaraan inti ini adalah diam
(dalam hati); itu digunakan untuk gagasan dan kebiasaan secara langsung.
Ketiakan tahapan ini dicapai individu bisa terlibat dalam semua tiga tipe
fungsi mental lebih tinggi. Seorang dewasa bisa memiliki pembicaraan
inti/mendalam tentang apa yang mereka masak untuk makan malam atau akan
mengatakan apa ketika mereka bertemu seseorang. Ini mempersiapkan mereka dan
prilaku langsung pada situasi sebenarnya.
|
Bahasa Dan Gagasan
Vugotsky menyatakan bahwa bahasa sebuah bagian
penting dari perkembangan kognitive. Sebuh pertanyaan menenai hubungan antara
basa dan gagasan apa yang pertama duluan, bahasa atau gagasan dan apa hubungan diantara keduanya? Apakah
kita membutuhkan bahasa dalam rangka bisa memahami gagasan kita atau kita perlu
gagasan untuk memahami arti-arti bahasa? Vygotsky merasa bahwa gagasan perlu
bagi seseorang untuk mengorganisasikan gagsan mereka. Dia menempatkan lebih
pada penekanan pentingnya perkembangan bahasa daripada Piaget.
Teori Vygotsky menyarankan bahwa awalnya
bahasa dan gagasan adalah proses yang terpisah. Bahasa dan pemikiran anak-anak
muda adalah masih dasar dan belum berkembang. Pada awalnya bahsa digunkan untuk
tujuan sosial dan tidak dihubungkan dengan gagasan yang mendalam. Vygotsky
menyatakan bahwa menjelas usia 2 tahun bahasa dan gagasan menjadi berhubungan
dan bahasa mulai meimiliki pengaruh besar pada perkembangan sosial dan
kognitive. Dia mengusulkan bahwa dari usia 2 tahun perkembangan kognitif
dikontrol oleh bahasa paling tidak sebagian.
Menurut vygotsky bahwa perkembangan bahasa
mungkin karena budaya. Pembelajaran bahasa dibuat mungkin melalui proses sosial
dan pengaruh budaya. Seperti seorang anak mengembangkan dan mematangkan proses
pikiran mereka mejadi lebih berkmbang dan lebih matang/dewasa, sebagaimana
pemahaman dan yang mereka lakukan dari bahasa. Vygotsky melihat sebuah hubungan
pasti antara bahasa dan gagasan/ide. Bahasa, Vygotsky juga memikirkan sebagai
prilaku langsung.(LeFrancis,1994). Vygotsky melihat perkembangan kognitif sebagai
turunan dari pembicaraan dengan orangtua dan lainnya, dan dialog dengan
masyarakat luas (Smith dkk.,1998)
Fungsi Mental Dasar dan Lebih Tinggi
Vygotsky membuat perbedaan antara fungsi
mental lebih tinggi dan dasar. Fungsi mental dasar adalah prilaku alami dan
tidak dipelajari, contohnya sensasi. Kita bisa mengembangkan ini menjadi
beberapa tingkat melalui pengalaman. Fungsi mental lebih tinggi adalah beberapa
aspekyang butuh dikembangkan melalui pembelajaran, contoh bahasa dan ingatan,
pemikiran, memberi perhatian dsb. Pembicaran dalam disyaratkan dalam fungsi
mental lebih tinggi. Kita membutuhkan budaya dan cara berbicara didalam untuk
merubah fungsi mental dasar menjadi fungsi mental lebih tinggi. Budaya tersebar
melalui bahasa dan bantuan dari “para ahli lain” (lihat di bawah).
Zona Jarak Perkembangan
Sebuah faktr kunci dari Vygotsky adalah zona
jarak perkembangan atau ZPD. Ide tersebut telah ada pada setiap saat seoang
anak sedang berfungsi pada sebuah tingkat tertentu dari perkembangan. Bagaimana
pun vygotsky berfikir bahwa masing-masing anak sanggupberkembang lebih jauh
jika didukung dan diarahkan oleh pengalaman sebelumnya.
Zona jarak perkembangan atau ZPD merupakan
jarak antara tingkat perkembangan sebenarnya dan tingkat potensial dari anak.
Itu berbeda antara tingkat sebenarnya yang termasuk proses yang sudah berkembang,
dan ZPD yang termasuk proses atau
fungsi-fungsi yang masih belum matang/dewasa. (liah gbr 3.2)
Faktor utama dari teori ini adalah peran guru
atau ahli lainnya yang berpengalaman .
Ide vygotsky ialh guru atau orang lain yang berpengalaman memberikan
peran utama dalam menuntun anak, membuat masukan-masukan, memberikan
strategi-strategi,. Seorang anak muda mungkin berjuang melengkapi 25 bagian Jigsaw (permainan gambar) , tapi seorang
dewasa bekerja denganya dapat menyarankan strategi-strategi seperti perputaran bergilir dari bagian
jigsaw tersebut, membuat batasan awal atau mencoba menempatkan bagian tersbut secara
besamaan dari warna gambar yang sama. Dalam cara ini, anak lebih mengunakan
pengetahuan dari ahli yang lain, daripada melengkapi jigsaw tersebut. Mereka
mampu mencaai sesuatu bukan dengan tingkat kemampuan mereka. Dengan demikian,
mereka bergerak dari tingkat sebenarnya ke tingkat potensial mereka. Anak yang
bukan saintis mencoba menemukan solusi (penemuan baru) tapi sebagai pelajar
aktif diarahkan oleh orang yang berpengalaman lainnya. Orang lain itu dapat
membantu perkembanagan anak dan mempertinggi prestasi mereka.
Scaffolding (Perancah)
Bruner mengembangan ide Vygotsky lebih lanjut.
Dia menyarankan bahwa banyak ahli secara pribadi memberikan scaffolding pada
pelajar. Orang dewasa memberikan kerangka kerja atau mendirikan perancah
(scaffold) saat anak mengembangkan pemahaman mereka. Pertama sekali orang
dewasa bisa bisa memberikan saran-saran
dan dorongan. Ini akan berkurang selama mereka tidak lagi membutuhkannya. Jika
kembali ke contoh awal., ketika seorang anak awalnya meyempurnakan Jigsaw maka bayaknya bantuan dan arahan diperoleh. Sejauh
anak melakukan latihan mereka mempelajari strategi seperti membuat batasan
duluan dan oleh karena itu orang dewasa perlu
memberikan sedikit dukungan beberapa dorongan lisan.
Tidak seperti Piaget, vygotski tidak
memikirkan bahwa anak-anak butuh persiapan untuk belajar konsep yang baru, tapi
mereka perlu diberikan dengan masaalah-masalah diatas tingkat perkembangan
mereka. Aktifitas-aktifitas ini akan memunculkan pembelajaran jika diberikan scaffold (tangga-tangga/ perancah) dan
jika itu jatuh tak lebih dari ZPD. Jika
aktifikas itu melebihi ZPD anak akan gagal dan tidak bisa memahami strategi dan
solusi-solusi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah. Ini bisa mendapatkan
masaalah negatif pada anak dan usaha kedepan merekadlaam belajar. Dengan demikian
teman/partner yang lebih bepengalaman membrikan bantuan dengan menjadikan
sebuah scaffold yang cerdas, yang
membolehkan sedikit siswa ahli untuk memcapai tugas lebih lebih sulit daripada
kemungkinan sendiri (Stone 1995).
Scaffolding (perancah) ini, bruner
menyarankan,perlu dalam konsep belalajar sekarang. Sebagai contoh,ketika
seroang anak belajar perkalian, jumlah dari 6 x 2 mungkin tidak bisa, tapi
seorang ahli bisa menyarakan dengan memulai
2 kemudian tambahkan 2 hingga itu mencapai sebanyak 6 dari 2.ini
mmberikan anak dengan strategi untuk memecahkan ini dan masaalh berikutnya.
Cuma seperti dalam sebuah kerja bangunan, sebuah Scaffold tidak selamanya
disyaratkan-segera setelah konsep dipahami scaffold bisa di gantikan dan anak
akan mampu menagani masalah tanpa bantuan.
Tahapan Model Dari Pembentukan Konsep
Vygotsky
Vygotsky telah merancang sebuah model, yang
menggambarkan perkembangan pembentukan konsep anak-anak. Diagram dari model ini
bisa dilihat di gambar 3.3
Vygotsky (1987) memperkenalkan anak-anak
dengan blok kayu, yang dibedakan dalam potongan dan ketinggian. Masing2 blok
ditandai denagn sebuah suku kata yang tidak bermakna. Anan diminta untuk
bekerja mencari apa arti dari suku kata tersebut. Dia mencatat bahwa mereka
bekerja melalui tiga tahapan awal yang tampak di gambar 3.3. sebelum mencapai
konsep yang matang. Padatahaan awal anak-anak sebagian besar membentuk konsep
teserbut dengan trial (percobaan)dan error (salah). Selama
tahapan kedua mereka menggunakan beberapa strategi yang tepat tapi mereka tidak
mengidentifikasi sifat/hal yang utama. Pada tahapan ketiga, anak-anak
mengidentifikasi hanya satu sifat/hal pada satu waktu. Pada akhirnya, anak-anak
mampu memproses beberapa hal yang berbeda pada waktu bersamaan.
Harus diacatat bahwa teori vygotsky belum
diuji secara luas seperti teori Piaget. Teori Piaget relatif mudah untuk
percobaan, sepertinya itu mungkin untuk meniru studinya dan mengivestigasi
secara ilmiah idenya melalui bayak eksperimen.
Bagaimana pun, ide vigotsky tidak bisa diuji dengan cara ini karna
faotor-faktor yang diidentifikasi begitu penting, seperti budaya tidak mudah
bisa diuji. Bagaimanapun, ada beberapa bukti empiris dan ini ditinjau sekarang.
Dukugan Teori Vygotsky
Gredler (1992) menyatakan bahwa jika fungsi
mental lebih tinggi/lanjutan tergantung pada pengaruh-pengruh budaya, kita
harus menemukan fungsi mental lebih tinggi yang berbeda dalam budaya yang
berbeda. Dia mendukung ini dengan bukti bahwa di Papua New Guinea, anak-anak
menggunakan sistem berhitung dimulai dari satu ibu jari kemudian naik ke lengan
dan kembali ke jari yang lain, berakhir pada nomor 29. Ini secara budaya
menentukan sistem yang membuat fungsi lebih tinggi/lanjutandengan penambahan
dan pengurangan kesulitan. Ini menunjukkan perbedaan terkait dengan budaya.
Tahapan Model Dari Pembentukan
Pemahaman (Konsep)
Crawford (2001) menyrankan bahwa model
vygotsky dari perkembangan pemahaman adalah model untuk memahami perkembangan
kemampuan moral, dan ia menyarakan dengan tahapan-tahapan yang sama dalam
perkembangan kemampuan moral.
Para Ahli Yang Lain
Fruend (1990) menyusun sebuah kelompok
anak-anak untuk bermain bersama kelompok sendiri dengan sebuah boneka rumah dan
sebuah kelomppok lainnya untuk bermain dengan ibu mereka (serong ahli lain).
Saat anak-anak diminta untuk melaksanakan tugas meyeleksi prabotan, mereka yang
sudah melakukannya dengan ibu mereka awalnya menunjukkan sebuahperbaikan dramatis
dalam kemampuannya untuk melaksanakan tugas tersebut. Ini memberikan dukungan atas peran ahli lain
dalam membantu anak anak berkembang dari tingkat dini/searang hingga tingkat potensial, dan peran ahli
lainnya dalam pembelajaran denagn perancah (scaffolding).
Berikutnya lagi, tutorial-tutrial komputer
saat ini sudah berdasarkan pada model Vygotsky. Anak-anak melengkapi test pada
komputer ketika mereka tidak mampu menjawab sebuah pertanyaan maka mereka akan
beralih pada petunjuk yang akan mengarahkan mereka dengan masalah tersebut.
Comuter merekam secara pasti apa tipe bantuan ada berapa banyak itu diberikan.
Dengan demikian anak-anak bisa bekerja semua
pada tingkatan mereka sendiri tapi juga masih menggunakan para ahli lain
jika diperlukan (Hipisley,2001). Ini meningkatkan pembelajaran individu.
Tutor Sebaya
Teman sebaya (peer) bisa juga dilihat sebagai ahli, Blaye dkk,
(1991)mengivertigasi kerjasama dalam game komputer. Tugas dari anak-anak 11
tahun adlah mengangani masaalah yang
diberikan dalam game komputer. Beberapa anak diminta untuk bekerja sendiri dan
teman lainnya (berpasangan) tugasnya sangat sulit dan tidak ada satupun
berhasil menyelesaikannya, dan beberaa yang berpasangan bisa melakukannya. Pada
sesi kedua mereka memiliki perkembangan -50%
dari pasangan yang berhasi sementara lawannya kurang dari 20% bisa
secara individu. Pada sesi ke 3 anak-anak bekerja sendiri. Lebih dari 70% anak
yang sebelumnya bekerja secara pasangan (berdua) berhasil, dibandingkan 30%
yang sebelunya bekerja sendiri (Cardwel
dkk, 2000:458). Disarankan bahwa, antara
teman secara berpasangan mempertinggi perkembangan mereka melalui ZPD dan
dengan demikian tutor sebaya adalah bermanfaat. Bukti berikutnya dari tutor
sebaya datang Bennet and Dunne (1991). Mereka menemukan bahwa anak-anak yang
bekerja sama kurang kompetitif dan sepertinya lebih menghasilkan logika pikiran
dari mereka yang bekerja sendiri.
Hooper dan Walker (2002) menyusun sebuah
penelitian panjang pada efek tutr sebaya terhaadap ketrampilan berkomunikasi pada
pembelajaran Makaton (tanda bahasa). Mereka mengivetigasi 126 tutor bekerja
pada 23 pembentukan berbeda dan menemukan bukti bahwa dampak positif dari tutor
sebaya- 16 pembentukan dicatat bahwa ketrampilan berkomunikasi siswa meningkat,
tapi pentingnya tutor sebaya juga menghasilkan dalam meningkatkan penghargaan
diri sendiri dan percaya diri. Lebih
jelasnya penelitian ini mendukung mendukung ide Vygotsky tentang pentingnya
tutor sebaya.
Pengggunaan instruksi teman sebaya ditemukan
memiliki dampak positif pada pembelajaran pengantar Fisika oleh mahasiswa.
Peneliti membandingkan dua kelompok siswa, sehuah kelompok adalah yang belajar
dengan didukung catatan arahan guru dan yang lainnya belajar didukung dengan
instruksi teman sebaya. Mereka menemukan dampak positif pada pembelajaran siswa
dengan yang menggunakann instruksi teman sebaya. (Lenaerts, Wieme & Zele,
2003).
Tingkat Kemampuan Berbicara
Dukungan tiga tingkat bahsa yang digambarkan
oleh Vygotsky diberikan oleh Prior dan Welling (2001). Mereka menunjukkan kelanjutan
dari gaya bahasa yang egosentris pada gaya bahasa dari dalam. Dalam study/penelitian
mereka menyusun uji pemahaman dari satu kelompok terdiri dari 73 murid TK dari
tingkat 2,3, dan 4. Mereka diberikan tes pemahaman setelah diam dan bacaan
secara lisan. Peneliti menggunakan teks yang berbeda untuk menggambarkan
perbedaan usia anak-anak tersebut. Anak yang tingkat ke 2 menunjukkan perbedaan
dalam pemahaman mereka terhadap teks apakah mereka sudah membacanya secara diam
atau bersuara. Bagaimanapun, anak-anak tingkat 3 dan 4 menampakkan sebuah nilai
lebih tinggi secara significan setelah membaca secara bersuara daripada
sebaliknya membaca dengan diam (dalam hati). Penelitian ini memberikan dukungan
untuk ide Vygotsky untuk kemajuan dari egosntris berbicara dalam hati, bisa
dikatakan anak-anak memiliki pemahaman lebih jelas membaca secara bersuara.
ZPD
Baru-baru ini, pentingnya ZPD telah
ditegaskan, tidak hanya pada pendidikan anak-anak tapi juga lebuh lanjut pada
pendidikan tinggi. Hasse menemukan bahwa siswa-siswa bisa terdorong untuk mencapai potensial kreative mereka jika
mereka didukung banyak staf ahli dan
jika tingkat perkembangan potensial mereka
sama dengan tingkat sebenarnya dari perkembangan anggota staf lainnya.
Jika perkembangan tingkat potensial mereka jatuh di bawah perkembangan tingkat
sebenarnya, maka siswa sepertinya tidak mencapai tingkat potensial kreative
mereka (Haase,2011). Harland (2003) menjelaskan penggunaan ZPD dalam mengajar
pendidikan tinggi dan menekankan pentingnya
pengetahuan staf ZPD dalam mempromosikan belajar siswa. Ini mendukung nilai ZPD dan
menunjukkan memiliki implikasi pendidikan praktis.
Perancah
McNaughton dan Leyland(1990) memberikan
dukungan untuk ide perancah dan menunjukkan bahwa hal ini memiliki tahapan yang
berbeda terkait kesulitan tugas. Ketika anak sedang
mengerjakan teka-teki yang terlalu mudah(di bawah ZPD tersebut) pendekatan ibuhanya untuk menjaga anak terfokus pada tugas. Pada tingkat kesulitan berikutnya(dalamZPD)
pendekatan ibu adalah untuk mendorong
dan membantu anak untukmemecahkan teka-tekisecara mandiri. Ketika teka-teki terlalu
susah (di luar ZPD) ibu membantu anak menyelesaikan
tugas dengan metode apapun, mengakui bahwa itu
terlalu sulit.Perancah adalah penting sepanjang percobaan.
Pentingnya
penggunaan perancah dalam paket komputer untuk pembelajaran on-line telah dikenal (Sims, Dobbs & Tangan, 2002).Baru-baru ini telah
ada pengenalan mainan komputer interaktif,yang menyatakan petunjuk dan strategi
untuk anak-anak belajar menggunakan komputer - ini adalah contoh dari perancah
dalam praktek tanpa membutuhkan ahli
lainnya dalam kehidupan nyata (Luckin, Connolly,
pembajak, &Airey, 2003). Ini juga menggambarkan aplikasi yang luas dari Teori
Vygotskyitu tepat.
Oposisi/Lawan TerhadapVygotsky
Penentangan dari teoriVygotskyini
cenderung menjadi sangatumum;
ada tigaargumen yang
berlawanan terhadapVygotskyseperti
tercantum di bawah ini.
Para Ahli
Lain
Vygotsky beranggapan bahwa ZPD menggambarkan kemungkinan pengembangan ketika intervensi terjadidari banyak ahli lainnya. Namun,
teori ini tidak memperhitungkan kualitas bantuan yang diberikan, dan mengasumsikan bahwa jika bantuan yang diberikan itu selalu jenis dan
tingk atbantuan yang sama. Selain itu,anak-anak
sering belajar dari anak-anak lain yang bekerja pada tingkat yang sama seperti diri mereka sendiri.
Biaya
Jenis
intervensi/campur tangan Vygotsky sangat banyak memakan waktu dan mungkin tidak sesuai atau tidak mungkin dalam sistem pendidikan saat ini, terutama
karena ukuran kelas yang meningkat
dan disana ada masalah dengan perekrutan guru.
Guru perlu menyadari masing-masing individu. Tingkat pembangunan anak dan
kemudian merencanakan tugas/pekerjaan untuk membantu mereka mencapai tingkat
potensi mereka - menyediakan staf untuk melakukan hal ini, tampaknya menjadi masalah. Selain itu penekanan pada SAT saat ini dapat membuatpenerapan teori Vygotsky menjadi sulit. Juga teori ini mungkin memerlukanStaf untuk dilatih ulang.
Tutor Sebaya
Blaye
et al. (1991) melakukan penelitian yang tampaknya memberi dukungan untuk peran
tutor sebaya. Namun, tidak semua anak-anak yang bekerja berpasangan berhasil
dan beberapa orang tidak berhasil, meskipun bekerja sama menghasilkan tingkat
keberhasilan yang lebih besar daripada bekerja sendirian. Faktor-faktor seperti
status kelompok dan kemampuan individu tampaknya berpengaruh. Status anak-anak
yang lebih tinggi dan kemampuan yang lebih mendapat manfaat besar dari tutor teman
sebaya. Hal ini menunjukkan keterbatasan tutor teman sebaya.
Implikasi PendidikanDari
TeoriVygotsky
Teori Vygotsky, sepertiPiaget,
memilikiimplikasi terhadap pendidikan. Teorinyamengarah padaide-ide
tentangcara di manapendidikan harusterstruktur.
Budaya
Vygotsky
berpendapat terhadap pentingnya budaya. Hal ini memiliki
implikasiuntuk pendidikan dalam hal itu telah berpendapat bahwa tes dari pencapaian perlumemperhitungkan konteks sosial anak
dan bukan hanya skor mereka. Sebagai contoh, jika kita menggunakan model
Vygotsky kita dapat melihat bahwa seorang anakdi sekolah yang menawarkan
stimulasi dan akses ke banyak ahli lainnya,berada dalam posisi yang lebih baik
daripada anak di sekolah yang tidak. Anak-anakdengan akses ke banyak ahli
lainnya dapat menggunakan para ahli untuk membantu merekamenyusun banyak strategi
dan teknik baru, dan karena itu untuk mendorong perkembangan mereka kognitif.
Ketika anak-anak diuji untuk SAT, merekadiberi skor. Skor ini tidak
memperhitungkan lingkungan sosialanak. Vygotsky berpendapat bahwa lingkungan
sangatpenting dalam perkembangan kognitif, dan karena itu membandingkan
semuaanakmenggunakan tes yang sama tanpa memperhatikan lingkungandapat
menghasilkan hasil yang akan memberikan gambaran yang tidak akurat darikemampuan
anak. Apa yang sebenarnya yang diukur adalah lingkungan pendidikan merekadan
bukan kemampuan mereka.
Bahasa
Bahasa
dipandang penting oleh
Vygotsky, itu disarankan bahwa pendidikan harus
menawarkan banyak kesempatan untuk penggunaandan pengembangan bahasa. Anak-anak
perlu didorong untukmendengarkan dan mendiskusikan ide-ide dengan teman sebaya
dan guru lainnya. Dengan diskusidan penggunaan bahasa, anak-anak dapat didorong
untuk bergerak dari ide merekasaat ini ke ide-ide yang lebih maju. Melalui diskusi anak dapat
mengajukan pertanyaan dan memberikan
pemahaman penuh dari ide-ide
yang baru. Sebagainya Vygotsky menyatakan
bahwa ada hubungan yang jelas antara bahasa, dan berpikir, ia akan berpendapat
bahwa diskusi tentang ide-ide/gagasan mengarah ke pemahaman yang lebih besar.
ZPD
Mungkin
implikasi paling penting dari pekerjaan Vygotsky adalahPeran itu disarankan
bagi guru. Pengajaran harus didasarkan padaTingkat perkembangan dan perkembangan potensial anak. Guruharus sadar bahwa anak belajar melalui
eksplorasi sendiri.Guru perlu menyadari tingkat kompetensi individu anak saat
penataan pengajaran mengajar. Anak harus diberikantugas
yang mereka mendorong untuk mencapai tingkat potensi perkembangan mereka.Jika
Tugas yang terlalu mudah mereka tidak akan mendorong pemikiran baru atauperkembangan. Jika mereka berada di luar ZPD anak, anak akan gagal danini dapat berdampak negatif pada pembelajaran di masa mendatang.
Oleh karena itupenting bahwa guru menyadari ZPD anak dan mengatur tugasyang cukup sulit untuk mendorong pembelajaran
anak. Namun,guru harus menyediakan perancah untuk pembelajaran baru ini.
AhliLainnya
Vygotsky memperkenalkan
konsep ahli lainnya. Dia berargumen bahwa campur tangan orang
dewasa dalam pendidikan adalah penting. Gurudapat membimbing dan bekerja dengan anak
untuk mengembangkan strategi dan memecahkan teka-teki.Oleh
karena itu memiliki intervensi dari seorang individu
yang tahu jawabannya adalah positif. Individu
dapat menilai jumlah dukungan atau bimbingan yang diperlukan. Sedikit bantuan mungkin diperlukan pada beberapa tugas atau banyak pada anak,
dan manfaat anak ialah pengalaman dari individu lebih ahli. Guru harus
menawarkan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan dan
pemahaman melalui interaksi dengan anak-anak lain, tapi terutama
dengan banyak yang lebih ahli lain. Ini
mungkin guru atau teman-teman yang
memang lebih berpengalaman atau orang tua.
Teman sebaya
Vygotskyjuga
mempromosikan penggunaan pembelajaran kolaboratif atau rekan mentoring. Menggunakan murid
yang lebih tua'lebih ahli' untuk membantu dan membimbing kerja anak-anak
muda yang kurang berpengalaman adalah praktek yang umum di
banyak lingkungan sekolah. Sebagai contoh, pembaca muda ditugaskan seorang pendengar yang lebih tua untuk mendengar
mereka pembaca. Pembaca lebih tua mendengarkan dan membantu ketika diperlukan, mungkin mengajar suara atau kata-kata baru. Hal ini
kemudian mengembangkan
kemampuan membaca anak muda tersebut.
Perancah
Perancah adalah bagian
penting dari pendidikan dan dapat dilihat padaTabel 3.2 untuk memiliki tahapan yang berbeda. Perancah terlihat menjadi
bagian penting dari pendidikan. Anak-anak
membutuhkan guru untuk memberikan dukungandan kerangka kerja bagi mereka untuk belajar, bersamaan dengan kesempatan
untuk membangun pengalaman sebelumnya.
Tabel 3.2 Tahapan perancah menurut Bruner
|
|
Tahapan
|
Deskripsi
|
Rekrutmen
|
Pertama guru harus memperoleh kepentingan anak dan memastikan mereka secara aktif terlibat, dan kemudian mendorong mereka untuk mencoba persyaratan dari tugas.
|
Pengurangan tingkat kebebasan
|
Guru perlu membuat
tugas sederhana dengan mengurangi jumlah tindakan yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas. Pelajar harus mampu menilai apakah ia telah
memenuhi persyaratan tugas atau tidak.
|
Menjaga arahan
|
Guru perlu
menjaga motivasi dalam diri anak.Pertama ini akan
membutuhkan dorongan aktif oleh guru, kemudian masalah itu
sendiri akan memberikan motivasi untuk penyelesaian.
|
Menandaihal penting
|
Seorang
guru berfokus padabagian tugas yang paling relevan. Hal ini memungkinkan anak
untuk membandingkan hasil/karya mereka sendiri dengan hasil yang benar dan
menyelidiki setiap perbedaan.
|
Demonstrasi
|
Orang dewasa memberikan demonstrasi penyelesaian tugas
yang sebagian dilakukan oleh seorang anak. Anak lainnya kemudian harus meniru kinerja peserta didik tersebut.
|
Berdasarkan Wood, Bruner,
dan Gross(1976) dalam Smith dkk. (2001).
Bermain
Vygotsky menekankan pentingnya
bermainse bagai bagian dari pendidikan. Dia
melihat bermain sebagai penting dalam imajinasi dan bermain meregangkan kemampuan
konseptual anak dan karena itu menyebabkan pembangunan. Bermain mengarah
kepemahaman dasar dari pemikiran abstrak. Misalnya melalui bermain anak dapat mempelajari konsep-konsep baru
seperti besar dan kecil, tinggi dan pendek. Merekajuga
dapat belajar tentang emosi dan isu-isu sosial melalui bermain. Bermain memungkinkan anak-anak untuk mencoba berbagai jenis perilaku dan
strategi dalam lingkungan yang aman. Anak-anak kemudian
dapat mentransfer pengetahuan danstrategi yang dikembangkan melalui bermain untuk
masalah dan kegiatan lainnya.
RingkasanteoriVygotsky
Vygotsky
berpikir bahwa anak-anak secara aktif membangun pengetahuan. Dia menekankan pada pentingnya budaya dan bahasa. Vygotsky berpikirbahwa
ada tiga tahap perkembangan bahasa - sosial, egosentrisdan cara bebricara
dari dalam. Vygotsky menyatakan budaya yang
diperlukan untukberpindah dari fungsi mental SD hingga fungsi mental yang lebih
tinggi.
Fokus
utama dari teorinya adalah ZPD tersebut. Dia berpikir bahwa perancah dalam belajar itu penting, seperti peran pendidikan dari ahlilainnya. Bukti empiris Vygotsky adalah tumbuh dan
menyediakandukungan untuk fungsi mental yang lebih tinggi, peran dari ahli
lainnya, fungsi teman sebaya, tingkat
berbicara, ZPD dan perancah. Kritik adalah umum tetapi termasuk fakta bahwa teori
Vygotsky berkesanmahal dan memakan waktu, tidak semua anak mendapatkan
keuntungan dari rekan sebaya, dan itu kurangmengambil kesetaraan dari bantuan ahlilainnya.
Karya Vygotsky memiliki banyak implikasi pada pendidikantermasukperan guru, pembelajaran
kolaboratif, perancah, pentingnyabudaya dan bermain, dan pengembangan bahasa. Teori Vygotskysangat berpengaruh dalam bidang
pengembangan kognitif.
Perbandingan antara teori Piaget danVygotsky
Piaget Piaget
|
Vygotsky
|
|
Keduanyasepakat
bahwaanak-anakadalah pembelajar aktif.
|
||
Berpikirberkembang
dalam kemampuan mengenal tahapan yang tergantung padapendewasaan alami
|
Penegnbangan pemikiran bergatung pada bahsa
dan budaya
|
|
Peran guru tampak penting tapi
menggunakan orang yang lebih ahli lainnya bukanlah konsep utama dari teori
ini
|
Penggunaan orang lain yang lebih-ahli dipandang sebagai
dasar dari perkembangan kognitif anak-anak
|
|
Kesiapanadalah
konsep utamapendidikan. Anak-anak harussiap secara kognitif untuk kemajuandalam pembelajaran
mereka.
|
Anak-anakharus secara aktif didorong untukbergerak
melalui ZPD mereka.Anak-anak tidak harus siap untuk maju, tetapi harus
diberikan kesempatan untuk terlibat dalam masalah melampaui tingkat kemampuan
saat ini tetapi tak lebih dari ZPD mereka.
|
|
Scaffoldingbukanlah
konsepdalam teoriini.
|
Scaffoldingadalah konsep utamadalam teoriini.
|
|
Teori ini sangat berpengaruhdalam pendidikan tetapi perlu dilakukan revisi, dan meremehkan kemampuan anak-anak masih
menjadi masalah.
|
Teori ini sekarang sangat berpengaruh dalam pendidikan
|
|
Pendekatan
Pemrosesan/pengolahan
Informasi (IPA)
Sebuah cara alternatif untuk menjelaskan perkembangan
kognitif adalah Pendekatan pengolahan informasi (IPA). Anak-anak masih dipandang sebagai
prosesor informasi aktif, sebagaimana dengan teoriPiaget
danVygotsky. Namun,berbeda dengan teori ini, IPAtidak mencoba untuk memberikan penjelasan untuk setiap
aspek pemikiran anak-anakpada setiap tahap, tetapi lebih untuk
menyelidiki proses yang digunakan untuk menafsirkan, menyimpan,
mengambil dan mengevaluasi informasi. IPA ini
menunjukkan bahwa informasi diubah dan terstruktur oleh otak.
Ide utama dari teori ini adalah
bahwa otak dipandang sebagai komputer, yang memproses informasi. The 'hardware' dapat dianggap sebagai saraf dan
jaringan, dan 'software' atau'program'
sebagai proses yang terjadi selama kognisi. Dengan
demikian anak dapat dilihat menjadi pengolah informasi. Ketika
Anda akan menyadari, komputer tidak semua sama-
beberapa berjalan lebih cepat dan lebih efisien daripada yang lain. Komputer dengan spesifikasi yang lebih tinggi lebih efisien dan efektif
daripada komputer dengan spesifikasi rendah. Ide utama
dari IPAadalah bahwa anak-anak muda seperti spesifikasi komputer yang lebih rendah dan kurang efisien dalam pengolahan, menyimpan dan mengambil informasi, tetapi
karena mereka berkembang dan dewasa mereka menjadiprosesor informasi yang jauh
lebih baikdan oleh karena itu mampu menyelesaikan tugas-tugaskognitif yang
lebihefisiendan efektif.
IPA mencakup pertimbangan memori
dan perhatian. IPA biasanya menjelaskan perkembangan kognitif sebagai. Proses
pengembangan bertahap dan berkesinambungan dan bukan sebuah tahap model. Hal-hal penting
untuk dipertimbangkan dalam IPAadalah keterbatasan sistem pengolahan dan strategi
yang digunakan untuk meningkatkan pengolahan.
Seorang
peneliti utama dalam bidang ini adalah Case(1985). Case menggunakan istilah M-space untuk
merujuk kekerja memori atau ruang mental yang tersedia pada anak. Ruang-M
bisa secara
bebas dianggap sebagai memori kerja. (Untuk keterangan lebih lanjut tentang topik memori, lihat
buku yang berjudu lMemory and Forgetting, juga dalam seri
ini). Disinilah informasi diadakan saat
itu sedang bekerja atau diproses. Jelas bahwa semakin besar jumlah ruang
yang tersedia untuk bekerja pada masalah dan masukan informasi yang
lebih baik. Namun, bukan hanya jumlah ruang yang diperhitungkan tetapi
juga bagaimana ia digunakan. M-space(ruang
-M) Anak akan meningkat pada tahun-tahun awal mereka
tetapi kemudian akan mencapai maksimum. Untuk
membuat penggunaan terbaik dan menjadi efisien dalam tugas-tugas kognitif, maka kemudian menjadi sebuah pertanyaan penggunaannya seefektif
mungkin.
Anak-anak menggunakan ruang-M yang lebih efektif ketika mereka mengembangkan untuk sejumlah alasan. Yang pertama adalah bahwa mereka menggunakan strategi untuk
memproses informasi yang lebih efektif. Pada
awalnya strategi ini tidak otomatis tetapi karena anak mengembangkan, strategi menjadi lebih dan lebih otomatis, sehingga
mereka mempekerjakan mereka tanpa berpikir tentang hal itu.
Ringkasan
Teori Piaget dan Vygotsky telah ditinjau dan dievaluasi. Penjelasan alternatif
untuk teori-teori ini telah ditawarkan melalui pertimbangan IPA. Sejauh
ini, prinsip-prinsip umum dari pengembangan kognitif telah
dibahas. Bab berikutnya akan fokus
pada dua aspek berbeda dari perkembangan
kognitif, yang ini perkembangan ukuran kecerdasan dan pengembangan pemahaman moral.
sippp...makasih..
BalasHapusmaaf..ijin kopas...jd rujukan...makasih...namanya ada di DP makalah kami..
BalasHapus