Laman

Cari Blog Ini


Minggu, 06 Oktober 2013

Perkembangan Kognitif Teori Vygotsky

Perkembangan Kognitive menurut  Teori Vygotsky
·      Pendahuluan
·      Teori vygotsky
·      Implikasi/dampak terhadap pendidikan dari teory vygoysky
·      Rangkuman dari teori vygotsky
·      Sebuah perbandingan antara teori Piaget dan Vygotsky
·      Pendekatan pemrosesan informasi
·      Rangkuman

Pendahuluan
Lev Vygotsky merupakan warga negara Rusia dan pelajar sastra, hukum, dan pendidikan budaya. Kebanyakan dari pekerjaannya yang sangat berpengaruh tidak dipublikasikan di Inggris hingga kematiaannya. Vygotsky setuju dengan Piaget bahwa seorang anak jangan duduk di belakang bagaimanapun secara pasif menyerap pengetahuan daripada secara aktif mendapatkan pengetahuan. Bagaimanapun, teori Vygotsky pada dasarnya berbeda dengan Piaget. Dia menyatakan bahwa pemikiran komplek anak-anak diperoleh melalaui interaksi sosial antara anak-anak dan orang dewasa disekitarnya. Seorang anak akan berinteraksi dengan teman sebaya lainnya, orang tua dan guru dan interaksi-interaksi ini akan menghasilkan pembelajaran.

Teory Vygotsky
Teori vygotsky berfokus pada tiga faktor  yaitu budaya, bahasa dan zona pengembangan proximal.
Budaya
Gagasan Vygotsky bahwa budaya dan lingkungan sosial anak-anak merupakan hal utama dalam membangun pengetahuan  (lihat gamabr 3.1). yaitu, bahwa anak-anak belajar tentang dunia dan cara pengetahuan ini dipelajari dan ditentukan oleh masyarakat yang mereka miliki dan tatanan sosial yang merupakan bagian dari mereka. Anak –anak belajar  melalui melalui interaksi dengan yang lain dan juga melalui elemen budaya/kebiasaan yang mereka miliki, seperti lagu-lagu, bahasa, seni dan permainan. Misalnya, seorang anak yang tumbuh di sebagian besar negara beragama katolik bisa mengalaminya memelalui bahasa dan masyarakat tentang pandangan kuat terkait anti-aborsi. Ini akan mengakibatkan pembelajaran, pengetahuan, dan sudutpandang anak pada isu tersebut.
Sebagai kesimpulan, Vygotsky menyatakan bahwa budaya pertama kali berefek pada pembelajaran, selama anak belajar melalui interaksi dan kerjasama dengan lainnya dan lingkungan, dan kedua, anak berkembang melalui perwakilan simbolik dari budaya anak. Sebagai contoh : seni, bahasa, permainan, lagu-lagu dan sebagainya. Perkembangan anak merefleksikan dan mendalami budaya yang mereka miliki. Oleh karena itu, budaya memberikan kerangka kerja di mana anak menciptakan arti.
Bahasa
Vigotsky melihat bawa bahasa sebagai kepentingan utama dalam proses belajar. Dia beranggapan bahwa ada hubungan nyata/jelas antara perkembangan bahasa dan kognitive. Vygotsky menyatakan bahwa kita mengartikan dan mewakili dunia kita melalui bahasa, bahasa adalah sistem simbolis yang mana kita berkomunikasi dan bahwa bahasa adalah alat budaya.

Tahapan Perkembangan Bahasa
Vygotsky menyatakan bahwa ada tiga tahapan dari perkembangan bahasa. Hal tersebut digambarkan dalam tabel 3.1, berdasarkan Luna (1992) dan LeFrancis (1994).
Table 3.1 tahapan perkembangan bahasa Vygotsky
Tahapan
Perkiraan Usia
Deskripsi / gambaran
Pembicara sosial (Pembicaraan eksternal)
Lebih dari 3 tahun
Pembicaraan digunakan untuk mengontrol kebiasaan orang lain. Mengpressikan emosi dan gagasan  yang simpel/biasa.Contoh nya “saya mau ayah”. Ini menimbulkan kebiasaan-mengiginkan ayah.
Pembicaraan egosentris
3-7 tahun
Anak-anak berbicara sendiri tanpa memperhatikan individu lain yang mendengarkannya. Mereka mengatakan sesuatu dengan suara besar untuk menunjukkan prilaku mereka.Mereka berbicara tentang apa yang mereka lakukan dan kenapa. Alasan mereka adalah bahasa harus dicarakan pada prilaku langsung. Misalnya,seorang anak akan sering mengatakan hop , scotch (hopscotch=main jingkat). Hop/loncat ketika bermain permainan jingkat seolah-olah ingin memberitahukan tubuh mereka untuk melakukan apa.
Pembicaraan inti/ mendalam
7 tahun ke atas dan dewasa
Pembicaraan inti ini adalah diam (dalam hati); itu digunakan untuk gagasan dan kebiasaan secara langsung. Ketiakan tahapan ini dicapai individu bisa terlibat dalam semua tiga tipe fungsi mental lebih tinggi. Seorang dewasa bisa memiliki pembicaraan inti/mendalam tentang apa yang mereka masak untuk makan malam atau akan mengatakan apa ketika mereka bertemu seseorang. Ini mempersiapkan mereka dan prilaku langsung pada situasi sebenarnya.

Bahasa Dan Gagasan
Vugotsky menyatakan bahwa bahasa sebuah bagian penting dari perkembangan kognitive. Sebuh pertanyaan menenai hubungan antara basa dan gagasan apa yang pertama duluan, bahasa atau gagasan  dan apa hubungan diantara keduanya? Apakah kita membutuhkan bahasa dalam rangka bisa memahami gagasan kita atau kita perlu gagasan untuk memahami arti-arti bahasa? Vygotsky merasa bahwa gagasan perlu bagi seseorang untuk mengorganisasikan gagsan mereka. Dia menempatkan lebih pada penekanan pentingnya perkembangan bahasa daripada Piaget.
Teori Vygotsky menyarankan bahwa awalnya bahasa dan gagasan adalah proses yang terpisah. Bahasa dan pemikiran anak-anak muda adalah masih dasar dan belum berkembang. Pada awalnya bahsa digunkan untuk tujuan sosial dan tidak dihubungkan dengan gagasan yang mendalam. Vygotsky menyatakan bahwa menjelas usia 2 tahun bahasa dan gagasan menjadi berhubungan dan bahasa mulai meimiliki pengaruh besar pada perkembangan sosial dan kognitive. Dia mengusulkan bahwa dari usia 2 tahun perkembangan kognitif dikontrol oleh bahasa paling tidak sebagian.
Menurut vygotsky bahwa perkembangan bahasa mungkin karena budaya. Pembelajaran bahasa dibuat mungkin melalui proses sosial dan pengaruh budaya. Seperti seorang anak mengembangkan dan mematangkan proses pikiran mereka mejadi lebih berkmbang dan lebih matang/dewasa, sebagaimana pemahaman dan yang mereka lakukan dari bahasa. Vygotsky melihat sebuah hubungan pasti antara bahasa dan gagasan/ide. Bahasa, Vygotsky juga memikirkan sebagai prilaku langsung.(LeFrancis,1994). Vygotsky melihat perkembangan kognitif sebagai turunan dari pembicaraan dengan orangtua dan lainnya, dan dialog dengan masyarakat luas (Smith dkk.,1998)
Fungsi Mental Dasar dan Lebih Tinggi
Vygotsky membuat perbedaan antara fungsi mental lebih tinggi dan dasar. Fungsi mental dasar adalah prilaku alami dan tidak dipelajari, contohnya sensasi. Kita bisa mengembangkan ini menjadi beberapa tingkat melalui pengalaman. Fungsi mental lebih tinggi adalah beberapa aspekyang butuh dikembangkan melalui pembelajaran, contoh bahasa dan ingatan, pemikiran, memberi perhatian dsb. Pembicaran dalam disyaratkan dalam fungsi mental lebih tinggi. Kita membutuhkan budaya dan cara berbicara didalam untuk merubah fungsi mental dasar menjadi fungsi mental lebih tinggi. Budaya tersebar melalui bahasa dan bantuan dari “para ahli lain” (lihat di bawah).

Zona Jarak Perkembangan
Sebuah faktr kunci dari Vygotsky adalah zona jarak perkembangan atau ZPD. Ide tersebut telah ada pada setiap saat seoang anak sedang berfungsi pada sebuah tingkat tertentu dari perkembangan. Bagaimana pun vygotsky berfikir bahwa masing-masing anak sanggupberkembang lebih jauh jika didukung dan diarahkan oleh pengalaman sebelumnya.
Zona jarak perkembangan atau ZPD merupakan jarak antara tingkat perkembangan sebenarnya dan tingkat potensial dari anak. Itu berbeda antara tingkat sebenarnya yang termasuk proses yang sudah berkembang, dan ZPD  yang termasuk proses atau fungsi-fungsi yang masih belum matang/dewasa. (liah gbr 3.2)

Faktor utama dari teori ini adalah peran guru atau ahli lainnya yang berpengalaman .  Ide vygotsky ialh guru atau orang lain yang berpengalaman memberikan peran utama dalam menuntun anak, membuat masukan-masukan, memberikan strategi-strategi,. Seorang anak muda mungkin berjuang melengkapi 25 bagian Jigsaw (permainan gambar) , tapi seorang dewasa bekerja denganya dapat menyarankan strategi-strategi  seperti perputaran bergilir dari bagian jigsaw tersebut, membuat batasan awal atau mencoba menempatkan bagian tersbut secara besamaan dari warna gambar yang sama. Dalam cara ini, anak lebih mengunakan pengetahuan dari ahli yang lain, daripada melengkapi jigsaw tersebut. Mereka mampu mencaai sesuatu bukan dengan tingkat kemampuan mereka. Dengan demikian, mereka bergerak dari tingkat sebenarnya ke tingkat potensial mereka. Anak yang bukan saintis mencoba menemukan solusi (penemuan baru) tapi sebagai pelajar aktif diarahkan oleh orang yang berpengalaman lainnya. Orang lain itu dapat membantu perkembanagan anak dan mempertinggi prestasi  mereka.
Scaffolding (Perancah)
Bruner mengembangan ide Vygotsky lebih lanjut. Dia menyarankan bahwa banyak ahli secara pribadi memberikan scaffolding pada pelajar. Orang dewasa memberikan kerangka kerja atau mendirikan perancah (scaffold) saat anak mengembangkan pemahaman mereka. Pertama sekali orang dewasa bisa bisa  memberikan saran-saran dan dorongan. Ini akan berkurang selama mereka tidak lagi membutuhkannya. Jika kembali ke contoh awal., ketika seorang anak awalnya meyempurnakan Jigsaw  maka bayaknya bantuan dan arahan diperoleh. Sejauh anak melakukan latihan mereka mempelajari strategi seperti membuat batasan duluan dan oleh karena itu orang dewasa perlu  memberikan sedikit dukungan beberapa dorongan lisan.
Tidak seperti Piaget, vygotski tidak memikirkan bahwa anak-anak butuh persiapan untuk belajar konsep yang baru, tapi mereka perlu diberikan dengan masaalah-masalah diatas tingkat perkembangan mereka. Aktifitas-aktifitas ini akan memunculkan pembelajaran jika diberikan scaffold (tangga-tangga/ perancah) dan jika itu jatuh tak lebih dari ZPD.  Jika aktifikas itu melebihi ZPD anak akan gagal dan tidak bisa memahami strategi dan solusi-solusi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah. Ini bisa mendapatkan masaalah negatif pada anak dan usaha kedepan merekadlaam belajar. Dengan demikian teman/partner yang lebih bepengalaman membrikan bantuan dengan menjadikan sebuah scaffold yang cerdas, yang membolehkan sedikit siswa ahli untuk memcapai tugas lebih lebih sulit daripada kemungkinan sendiri (Stone 1995).
Scaffolding (perancah) ini, bruner menyarankan,perlu dalam konsep belalajar sekarang. Sebagai contoh,ketika seroang anak belajar perkalian, jumlah dari 6 x 2 mungkin tidak bisa, tapi seorang ahli bisa menyarakan dengan memulai  2 kemudian tambahkan 2 hingga itu mencapai sebanyak 6 dari 2.ini mmberikan anak dengan strategi untuk memecahkan ini dan masaalh berikutnya. Cuma seperti dalam sebuah kerja bangunan, sebuah Scaffold tidak selamanya disyaratkan-segera setelah konsep dipahami scaffold bisa di gantikan dan anak akan mampu menagani masalah tanpa bantuan.

Tahapan Model Dari Pembentukan Konsep Vygotsky
Vygotsky telah merancang sebuah model, yang menggambarkan perkembangan pembentukan konsep anak-anak. Diagram dari model ini bisa dilihat di gambar 3.3
Vygotsky (1987) memperkenalkan anak-anak dengan blok kayu, yang dibedakan dalam potongan dan ketinggian. Masing2 blok ditandai denagn sebuah suku kata yang tidak bermakna. Anan diminta untuk bekerja mencari apa arti dari suku kata tersebut. Dia mencatat bahwa mereka bekerja melalui tiga tahapan awal yang tampak di gambar 3.3. sebelum mencapai konsep yang matang. Padatahaan awal anak-anak sebagian besar membentuk konsep teserbut dengan trial (percobaan)dan error (salah). Selama tahapan kedua mereka menggunakan beberapa strategi yang tepat tapi mereka tidak mengidentifikasi sifat/hal yang utama. Pada tahapan ketiga, anak-anak mengidentifikasi hanya satu sifat/hal pada satu waktu. Pada akhirnya, anak-anak mampu memproses beberapa hal yang berbeda pada waktu bersamaan.
Harus diacatat bahwa teori vygotsky belum diuji secara luas seperti teori Piaget. Teori Piaget relatif mudah untuk percobaan, sepertinya itu mungkin untuk meniru studinya dan mengivestigasi secara ilmiah idenya melalui bayak eksperimen.  Bagaimana pun, ide vigotsky tidak bisa diuji dengan cara ini karna faotor-faktor yang diidentifikasi begitu penting, seperti budaya tidak mudah bisa diuji. Bagaimanapun, ada beberapa bukti empiris dan ini ditinjau sekarang.

Dukugan Teori Vygotsky
Gredler (1992) menyatakan bahwa jika fungsi mental lebih tinggi/lanjutan tergantung pada pengaruh-pengruh budaya, kita harus menemukan fungsi mental lebih tinggi yang berbeda dalam budaya yang berbeda. Dia mendukung ini dengan bukti bahwa di Papua New Guinea, anak-anak menggunakan sistem berhitung dimulai dari satu ibu jari kemudian naik ke lengan dan kembali ke jari yang lain, berakhir pada nomor 29. Ini secara budaya menentukan sistem yang membuat fungsi lebih tinggi/lanjutandengan penambahan dan pengurangan kesulitan. Ini menunjukkan perbedaan terkait dengan budaya.

Tahapan Model Dari Pembentukan Pemahaman (Konsep)
Crawford (2001) menyrankan bahwa model vygotsky dari perkembangan pemahaman adalah model untuk memahami perkembangan kemampuan moral, dan ia menyarakan dengan tahapan-tahapan yang sama dalam perkembangan kemampuan moral.
Para Ahli Yang Lain
Fruend (1990) menyusun sebuah kelompok anak-anak untuk bermain bersama kelompok sendiri dengan sebuah boneka rumah dan sebuah kelomppok lainnya untuk bermain dengan ibu mereka (serong ahli lain). Saat anak-anak diminta untuk melaksanakan tugas meyeleksi prabotan, mereka yang sudah melakukannya dengan ibu mereka awalnya menunjukkan sebuahperbaikan dramatis dalam kemampuannya untuk melaksanakan tugas tersebut.  Ini memberikan dukungan atas peran ahli lain dalam membantu anak anak berkembang dari tingkat dini/searang  hingga tingkat potensial, dan peran ahli lainnya dalam pembelajaran denagn perancah (scaffolding).
Berikutnya lagi, tutorial-tutrial komputer saat ini sudah berdasarkan pada model Vygotsky. Anak-anak melengkapi test pada komputer ketika mereka tidak mampu menjawab sebuah pertanyaan maka mereka akan beralih pada petunjuk yang akan mengarahkan mereka dengan masalah tersebut. Comuter merekam secara pasti apa tipe bantuan ada berapa banyak itu diberikan. Dengan demikian anak-anak bisa bekerja semua  pada tingkatan mereka sendiri tapi juga masih menggunakan para ahli lain jika diperlukan (Hipisley,2001). Ini meningkatkan pembelajaran individu.

Tutor Sebaya
Teman sebaya (peer) bisa juga dilihat sebagai ahli, Blaye dkk, (1991)mengivertigasi kerjasama dalam game komputer. Tugas dari anak-anak 11 tahun  adlah mengangani masaalah yang diberikan dalam game komputer. Beberapa anak diminta untuk bekerja sendiri dan teman lainnya (berpasangan) tugasnya sangat sulit dan tidak ada satupun berhasil menyelesaikannya, dan beberaa yang berpasangan bisa melakukannya. Pada sesi kedua mereka memiliki perkembangan -50%  dari pasangan yang berhasi sementara lawannya kurang dari 20% bisa secara individu. Pada sesi ke 3 anak-anak bekerja sendiri. Lebih dari 70% anak yang sebelumnya bekerja secara pasangan (berdua) berhasil, dibandingkan 30% yang sebelunya bekerja sendiri  (Cardwel dkk, 2000:458). Disarankan bahwa,  antara teman secara berpasangan mempertinggi perkembangan mereka melalui ZPD dan dengan demikian tutor sebaya adalah bermanfaat. Bukti berikutnya dari tutor sebaya datang Bennet and Dunne (1991). Mereka menemukan bahwa anak-anak yang bekerja sama kurang kompetitif dan sepertinya lebih menghasilkan logika pikiran dari mereka yang bekerja sendiri.
Hooper dan Walker (2002) menyusun sebuah penelitian panjang pada efek tutr sebaya terhaadap ketrampilan berkomunikasi pada pembelajaran Makaton (tanda bahasa). Mereka mengivetigasi 126 tutor bekerja pada 23 pembentukan berbeda dan menemukan bukti bahwa dampak positif dari tutor sebaya- 16 pembentukan dicatat bahwa ketrampilan berkomunikasi siswa meningkat, tapi pentingnya tutor sebaya juga menghasilkan dalam meningkatkan penghargaan diri sendiri dan percaya  diri. Lebih jelasnya penelitian ini mendukung mendukung ide Vygotsky tentang pentingnya tutor sebaya.
Pengggunaan instruksi teman sebaya ditemukan memiliki dampak positif pada pembelajaran pengantar Fisika oleh mahasiswa. Peneliti membandingkan dua kelompok siswa, sehuah kelompok adalah yang belajar dengan didukung catatan arahan guru dan yang lainnya belajar didukung dengan instruksi teman sebaya. Mereka menemukan dampak positif pada pembelajaran siswa dengan yang menggunakann instruksi teman sebaya. (Lenaerts, Wieme & Zele, 2003).

Tingkat Kemampuan Berbicara
Dukungan tiga tingkat bahsa yang digambarkan oleh Vygotsky diberikan oleh Prior dan Welling (2001). Mereka menunjukkan kelanjutan dari gaya bahasa yang egosentris pada gaya bahasa dari dalam. Dalam study/penelitian mereka menyusun uji pemahaman dari satu kelompok terdiri dari 73 murid TK dari tingkat 2,3, dan 4. Mereka diberikan tes pemahaman setelah diam dan bacaan secara lisan. Peneliti menggunakan teks yang berbeda untuk menggambarkan perbedaan usia anak-anak tersebut. Anak yang tingkat ke 2 menunjukkan perbedaan dalam pemahaman mereka terhadap teks apakah mereka sudah membacanya secara diam atau bersuara. Bagaimanapun, anak-anak tingkat 3 dan 4 menampakkan sebuah nilai lebih tinggi secara significan setelah membaca secara bersuara daripada sebaliknya membaca dengan diam (dalam hati). Penelitian ini memberikan dukungan untuk ide Vygotsky untuk kemajuan dari egosntris berbicara dalam hati, bisa dikatakan anak-anak memiliki pemahaman lebih jelas membaca secara bersuara.

ZPD
Baru-baru ini, pentingnya ZPD telah ditegaskan, tidak hanya pada pendidikan anak-anak tapi juga lebuh lanjut pada pendidikan tinggi. Hasse menemukan bahwa siswa-siswa bisa terdorong  untuk mencapai potensial kreative mereka jika mereka didukung banyak staf ahli  dan jika tingkat perkembangan potensial mereka  sama dengan tingkat sebenarnya dari perkembangan anggota staf lainnya. Jika perkembangan tingkat potensial mereka jatuh di bawah perkembangan tingkat sebenarnya, maka siswa sepertinya tidak mencapai tingkat potensial kreative mereka (Haase,2011). Harland (2003) menjelaskan penggunaan ZPD dalam mengajar pendidikan tinggi dan menekankan pentingnya pengetahuan staf ZPD dalam mempromosikan belajar siswa. Ini mendukung nilai ZPD dan menunjukkan memiliki implikasi pendidikan praktis. 
Perancah
McNaughton dan Leyland(1990) memberikan dukungan untuk ide perancah dan menunjukkan bahwa hal ini memiliki tahapan yang berbeda terkait kesulitan tugas. Ketika anak sedang mengerjakan teka-teki yang terlalu mudah(di bawah ZPD tersebut) pendekatan ibuhanya untuk menjaga anak terfokus pada tugas. Pada tingkat kesulitan berikutnya(dalamZPD) pendekatan ibu adalah untuk  mendorong dan membantu anak untukmemecahkan teka-tekisecara mandiri. Ketika teka-teki terlalu susah (di luar ZPD) ibu membantu anak menyelesaikan tugas dengan metode apapun, mengakui bahwa itu terlalu sulit.Perancah adalah penting sepanjang percobaan.
Pentingnya penggunaan perancah dalam paket komputer untuk pembelajaran on-line telah dikenal (Sims, Dobbs & Tangan, 2002).Baru-baru ini telah ada pengenalan mainan komputer interaktif,yang menyatakan petunjuk dan strategi untuk anak-anak belajar menggunakan komputer - ini adalah contoh dari perancah dalam praktek tanpa membutuhkan ahli lainnya dalam kehidupan nyata (Luckin, Connolly, pembajak, &Airey, 2003). Ini juga menggambarkan aplikasi yang luas dari Teori Vygotskyitu tepat.

Oposisi/Lawan TerhadapVygotsky
Penentangan dari teoriVygotskyini cenderung menjadi sangatumum; ada tigaargumen yang berlawanan terhadapVygotskyseperti tercantum di bawah ini.
Para Ahli Lain
Vygotsky beranggapan bahwa ZPD menggambarkan kemungkinan pengembangan ketika intervensi terjadidari banyak ahli lainnya. Namun, teori ini tidak memperhitungkan kualitas bantuan yang diberikan, dan mengasumsikan bahwa jika bantuan yang diberikan itu selalu jenis dan tingk atbantuan yang sama. Selain itu,anak-anak sering belajar dari anak-anak lain yang bekerja pada tingkat yang sama seperti diri mereka sendiri.
Biaya
Jenis intervensi/campur tangan Vygotsky sangat banyak memakan waktu dan mungkin tidak sesuai atau tidak mungkin dalam sistem pendidikan saat ini, terutama karena ukuran kelas yang meningkat dan disana ada masalah dengan perekrutan guru. Guru perlu menyadari masing-masing individu. Tingkat pembangunan anak dan kemudian merencanakan tugas/pekerjaan untuk membantu mereka mencapai tingkat potensi mereka - menyediakan staf untuk melakukan hal ini,   tampaknya menjadi masalah. Selain itu penekanan pada SAT saat ini dapat membuatpenerapan teori Vygotsky menjadi sulit. Juga teori ini mungkin memerlukanStaf untuk dilatih ulang.


Tutor Sebaya
Blaye et al. (1991) melakukan penelitian yang tampaknya memberi dukungan untuk peran tutor sebaya. Namun, tidak semua anak-anak yang bekerja berpasangan berhasil dan beberapa orang tidak berhasil, meskipun bekerja sama menghasilkan tingkat keberhasilan yang lebih besar daripada bekerja sendirian. Faktor-faktor seperti status kelompok dan kemampuan individu tampaknya berpengaruh. Status anak-anak yang lebih tinggi dan kemampuan yang lebih mendapat manfaat besar dari tutor teman sebaya. Hal ini menunjukkan keterbatasan tutor teman sebaya.

Implikasi PendidikanDari TeoriVygotsky
Teori Vygotsky, sepertiPiaget, memilikiimplikasi terhadap pendidikan. Teorinyamengarah padaide-ide tentangcara di manapendidikan harusterstruktur.
Budaya
Vygotsky berpendapat terhadap pentingnya budaya. Hal ini memiliki implikasiuntuk pendidikan dalam hal itu telah berpendapat bahwa tes dari pencapaian perlumemperhitungkan konteks sosial anak dan bukan hanya skor mereka. Sebagai contoh, jika kita menggunakan model Vygotsky kita dapat melihat bahwa seorang anakdi sekolah yang menawarkan stimulasi dan akses ke banyak ahli lainnya,berada dalam posisi yang lebih baik daripada anak di sekolah yang tidak. Anak-anakdengan akses ke banyak ahli lainnya dapat menggunakan para ahli untuk membantu merekamenyusun banyak strategi dan teknik baru, dan karena itu untuk mendorong perkembangan mereka kognitif. Ketika anak-anak diuji untuk SAT, merekadiberi skor. Skor ini tidak memperhitungkan lingkungan sosialanak. Vygotsky berpendapat bahwa lingkungan sangatpenting dalam perkembangan kognitif, dan karena itu membandingkan semuaanakmenggunakan tes yang sama tanpa memperhatikan lingkungandapat menghasilkan hasil yang akan memberikan gambaran yang tidak akurat darikemampuan anak. Apa yang sebenarnya yang diukur adalah lingkungan pendidikan merekadan bukan kemampuan mereka.

Bahasa
Bahasa dipandang penting oleh Vygotsky, itu disarankan bahwa pendidikan harus menawarkan banyak kesempatan untuk penggunaandan pengembangan bahasa. Anak-anak perlu didorong untukmendengarkan dan mendiskusikan ide-ide dengan teman sebaya dan guru lainnya. Dengan diskusidan penggunaan bahasa, anak-anak dapat didorong untuk bergerak dari ide merekasaat ini ke ide-ide yang lebih maju. Melalui diskusi anak dapat mengajukan pertanyaan dan memberikan pemahaman penuh dari ide-ide yang baru. Sebagainya Vygotsky menyatakan bahwa ada hubungan yang jelas antara bahasa, dan berpikir, ia akan berpendapat bahwa diskusi tentang ide-ide/gagasan mengarah ke pemahaman yang lebih besar. 

ZPD
Mungkin implikasi paling penting dari pekerjaan Vygotsky adalahPeran itu disarankan bagi guru. Pengajaran harus didasarkan padaTingkat perkembangan dan perkembangan potensial anak. Guruharus sadar bahwa anak belajar melalui eksplorasi sendiri.Guru perlu menyadari tingkat kompetensi individu anak saat penataan pengajaran mengajar. Anak harus diberikantugas yang mereka mendorong untuk mencapai tingkat potensi perkembangan mereka.Jika Tugas yang terlalu mudah mereka tidak akan mendorong pemikiran baru atauperkembangan. Jika mereka berada di luar ZPD anak, anak akan gagal danini dapat berdampak negatif pada pembelajaran di masa mendatang. Oleh karena itupenting bahwa guru menyadari ZPD anak dan mengatur tugasyang cukup sulit untuk mendorong pembelajaran anak. Namun,guru harus menyediakan perancah untuk pembelajaran baru ini.

AhliLainnya
Vygotsky memperkenalkan konsep ahli lainnya. Dia berargumen bahwa campur tangan orang dewasa dalam pendidikan adalah penting. Gurudapat membimbing dan bekerja dengan anak untuk mengembangkan strategi dan memecahkan teka-teki.Oleh karena itu memiliki intervensi dari seorang individu yang tahu jawabannya adalah positif. Individu dapat menilai jumlah dukungan atau bimbingan yang diperlukan. Sedikit bantuan mungkin diperlukan pada beberapa tugas atau banyak pada anak, dan manfaat anak ialah pengalaman dari individu lebih ahli. Guru harus menawarkan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman melalui interaksi dengan anak-anak lain, tapi terutama dengan banyak yang lebih ahli lain. Ini mungkin guru atau teman-teman yang memang lebih berpengalaman atau orang tua.
Teman sebaya
Vygotskyjuga mempromosikan penggunaan pembelajaran kolaboratif atau rekan mentoring. Menggunakan murid yang lebih tua'lebih ahli' untuk membantu dan membimbing kerja anak-anak muda yang kurang berpengalaman adalah praktek yang umum di banyak lingkungan sekolah. Sebagai contoh, pembaca muda ditugaskan seorang pendengar yang lebih tua untuk mendengar mereka pembaca. Pembaca lebih tua mendengarkan dan membantu ketika diperlukan, mungkin mengajar suara atau kata-kata baru. Hal ini kemudian mengembangkan kemampuan membaca anak muda tersebut.

Perancah
Perancah adalah bagian penting dari pendidikan dan dapat dilihat padaTabel 3.2 untuk memiliki tahapan yang berbeda. Perancah terlihat menjadi bagian penting dari pendidikan. Anak-anak membutuhkan guru untuk memberikan dukungandan kerangka kerja bagi mereka untuk belajar, bersamaan dengan kesempatan untuk membangun pengalaman sebelumnya.


Tabel 3.2 Tahapan perancah menurut Bruner
Tahapan
Deskripsi
Rekrutmen
Pertama guru harus memperoleh kepentingan anak dan memastikan mereka secara aktif terlibat, dan kemudian mendorong mereka untuk mencoba persyaratan dari tugas.
Pengurangan tingkat kebebasan
Guru perlu membuat tugas sederhana dengan mengurangi jumlah tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Pelajar harus mampu menilai apakah ia telah memenuhi persyaratan tugas atau tidak.
Menjaga arahan
Guru perlu menjaga motivasi dalam diri anak.Pertama ini akan membutuhkan dorongan aktif oleh guru, kemudian masalah itu sendiri akan memberikan motivasi untuk penyelesaian.
Menandaihal penting
Seorang guru berfokus padabagian tugas yang paling relevan. Hal ini memungkinkan anak untuk membandingkan hasil/karya mereka sendiri dengan hasil yang benar dan menyelidiki setiap perbedaan.
Demonstrasi
Orang dewasa memberikan demonstrasi penyelesaian tugas yang sebagian dilakukan oleh seorang anak. Anak lainnya kemudian harus meniru kinerja peserta didik tersebut.
Berdasarkan Wood, Bruner, dan Gross(1976) dalam Smith dkk. (2001).

Bermain
Vygotsky menekankan pentingnya bermainse bagai bagian dari pendidikan. Dia melihat bermain sebagai penting dalam imajinasi dan bermain meregangkan kemampuan konseptual anak dan karena itu menyebabkan pembangunan. Bermain mengarah kepemahaman dasar dari pemikiran abstrak. Misalnya melalui bermain anak dapat mempelajari konsep-konsep baru seperti besar dan kecil, tinggi dan pendek. Merekajuga dapat belajar tentang emosi dan isu-isu sosial melalui bermain. Bermain memungkinkan anak-anak untuk mencoba berbagai jenis perilaku dan strategi dalam lingkungan yang aman. Anak-anak kemudian dapat mentransfer pengetahuan danstrategi yang dikembangkan melalui bermain untuk masalah dan kegiatan lainnya.
RingkasanteoriVygotsky
Vygotsky berpikir bahwa anak-anak secara aktif membangun pengetahuan. Dia menekankan pada pentingnya budaya dan bahasa. Vygotsky berpikirbahwa ada tiga tahap perkembangan bahasa - sosial, egosentrisdan cara bebricara dari dalam. Vygotsky menyatakan budaya yang diperlukan untukberpindah dari fungsi mental SD hingga fungsi mental yang lebih tinggi.
Fokus utama dari teorinya adalah ZPD tersebut. Dia berpikir bahwa perancah dalam belajar itu penting, seperti peran pendidikan dari ahlilainnya. Bukti empiris Vygotsky adalah tumbuh dan menyediakandukungan untuk fungsi mental yang lebih tinggi, peran dari ahli lainnya, fungsi  teman sebaya, tingkat berbicara, ZPD dan perancah. Kritik adalah umum tetapi termasuk fakta bahwa teori Vygotsky berkesanmahal dan memakan waktu, tidak semua anak mendapatkan keuntungan dari rekan sebaya, dan itu kurangmengambil kesetaraan dari bantuan ahlilainnya. Karya Vygotsky memiliki banyak implikasi pada pendidikantermasukperan guru, pembelajaran kolaboratif, perancah, pentingnyabudaya dan bermain, dan pengembangan bahasa. Teori Vygotskysangat berpengaruh dalam bidang pengembangan kognitif.

Perbandingan antara teori Piaget danVygotsky
Piaget Piaget
Vygotsky
Keduanyasepakat bahwaanak-anakadalah pembelajar aktif.
Berpikirberkembang dalam kemampuan mengenal tahapan yang tergantung padapendewasaan alami
Penegnbangan pemikiran bergatung pada bahsa dan budaya
Peran guru tampak penting tapi menggunakan orang yang lebih ahli lainnya bukanlah konsep utama dari teori ini
Penggunaan orang lain yang lebih-ahli dipandang sebagai dasar dari perkembangan kognitif anak-anak
Kesiapanadalah konsep utamapendidikan. Anak-anak harussiap secara kognitif untuk kemajuandalam pembelajaran mereka.
Anak-anakharus secara aktif didorong untukbergerak melalui ZPD mereka.Anak-anak tidak harus siap untuk maju, tetapi harus diberikan kesempatan untuk terlibat dalam masalah melampaui tingkat kemampuan saat ini tetapi tak lebih dari ZPD mereka.

Scaffoldingbukanlah konsepdalam teoriini.
Scaffoldingadalah konsep utamadalam teoriini.
Teori   ini sangat berpengaruhdalam pendidikan tetapi perlu dilakukan revisi, dan meremehkan kemampuan anak-anak masih menjadi masalah.
Teori ini sekarang sangat berpengaruh dalam pendidikan

Pendekatan Pemrosesan/pengolahan Informasi (IPA)
Sebuah cara alternatif untuk menjelaskan perkembangan kognitif adalah Pendekatan pengolahan informasi (IPA). Anak-anak masih dipandang sebagai prosesor informasi aktif, sebagaimana dengan teoriPiaget danVygotsky. Namun,berbeda dengan teori ini, IPAtidak mencoba untuk memberikan penjelasan untuk setiap aspek pemikiran anak-anakpada setiap tahap, tetapi lebih untuk menyelidiki proses yang digunakan untuk menafsirkan, menyimpan, mengambil dan mengevaluasi informasi. IPA ini menunjukkan bahwa informasi diubah dan terstruktur oleh otak.
Ide utama dari teori ini adalah bahwa otak dipandang sebagai komputeryang memproses informasi. The 'hardware' dapat dianggap sebagai saraf dan jaringan, dan 'software' atau'program' sebagai proses yang terjadi selama kognisi. Dengan demikian anak dapat dilihat menjadi pengolah informasi. Ketika Anda akan menyadari, komputer tidak semua sama- beberapa berjalan lebih cepat dan lebih efisien daripada yang lain. Komputer dengan spesifikasi yang lebih tinggi lebih efisien dan efektif daripada komputer dengan spesifikasi rendah. Ide utama dari IPAadalah bahwa anak-anak muda seperti spesifikasi komputer yang lebih rendah dan kurang efisien dalam pengolahan, menyimpan dan mengambil informasi, tetapi karena mereka berkembang dan dewasa mereka menjadiprosesor informasi yang jauh lebih baikdan oleh karena itu mampu menyelesaikan tugas-tugaskognitif yang lebihefisiendan efektif.
IPA mencakup pertimbangan memori dan perhatian. IPA biasanya menjelaskan perkembangan kognitif sebagai. Proses pengembangan bertahap dan berkesinambungan dan bukan sebuah tahap model. Hal-hal penting untuk dipertimbangkan dalam IPAadalah keterbatasan sistem pengolahan dan strategi yang digunakan untuk meningkatkan pengolahan.
Seorang peneliti utama dalam bidang ini adalah Case(1985). Case menggunakan istilah M-space untuk merujuk kekerja memori atau ruang mental yang tersedia pada anak. Ruang-M bisa secara bebas dianggap sebagai memori kerja. (Untuk keterangan lebih lanjut tentang topik memori, lihat buku yang berjudu lMemory and Forgetting, juga dalam seri ini). Disinilah informasi diadakan saat itu sedang bekerja atau diproses. Jelas bahwa semakin besar jumlah ruang yang tersedia untuk bekerja pada masalah dan masukan informasi yang lebih baik. Namun, bukan hanya jumlah ruang yang diperhitungkan tetapi juga bagaimana ia digunakan. M-space(ruang -M) Anak akan meningkat pada tahun-tahun awal mereka tetapi kemudian akan mencapai maksimum. Untuk membuat penggunaan terbaik dan menjadi efisien dalam tugas-tugas kognitif, maka kemudian menjadi sebuah pertanyaan penggunaannya seefektif mungkin.
Anak-anak menggunakan ruang-M yang lebih efektif ketika mereka mengembangkan untuk sejumlah alasan. Yang pertama adalah bahwa mereka menggunakan strategi untuk memproses informasi yang lebih efektif. Pada awalnya strategi ini tidak otomatis tetapi karena anak mengembangkan, strategi menjadi lebih dan lebih otomatis, sehingga mereka mempekerjakan mereka tanpa berpikir tentang hal itu.

Ringkasan
Teori Piaget dan Vygotsky telah ditinjau dan dievaluasi. Penjelasan alternatif untuk teori-teori ini telah ditawarkan melalui pertimbangan IPA. Sejauh ini, prinsip-prinsip umum dari pengembangan kognitif  telah dibahas. Bab berikutnya akan fokus pada dua aspek berbeda dari perkembangan kognitif, yang ini perkembangan ukuran kecerdasan dan pengembangan pemahaman moral.

2 komentar: